Nabi Muhammad, nabi yang paling banyak diuji dan paling berat ujiannya. Cercaan kaum kafir Quraisy, puluhan perang yang harus dilewati, kematian orang-orang yang sangat dikasih. Dilempar kotoran unta oleh kafir Makkah, dilempari batu penduduk Thaif, diusir dari kampungnya, dipukul gerahamnya hingga retak, tujuh puluh sahabatnya terbunuh, diboikot beberapa lama hingga beliau hanya dapat memakan dedaunan, bahkan mengikat batu di perut untuk menahan laparnya.
Jauh sebelum Muhammad, Nabi Zakariyah dibunuh kaumnya, Nabi Yahya dijagal, Musa ’Alaihi salam diusir
dan dikejar-kejar bersama kaumnya, ibrahim dibakar hidup-hidup. Nabi
Nuh diuji dengan ejekan dan olok-olokkan umatnya selama 950 tahun. tapi
hanya sedikit yang mengikuti ajaran dakwahnya. tak lebih dari 70-an
orang dan sepasang hewan ternak. Nabi Yusuf diuji dengan kecantikan
Zulaikha, bahkan wanita itu menutup pintu dan menawarkan diri:
“kemarilah” apa jawabannya? “Aku berlindung kepada Allah, sungguh
tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Bahkan penjara lebih ia
sukai dibandingkan dengan melayani keinginan wanita tersebut. Nabi
Ibrahim diuji untuk mengorbankan ‘Ismail, anak yang sangat disayanginya.
Nabi Ayub diuji dengan penyakit yang sangat menjijikkan,
mengakibatkan isteri-isterinya tak sanggup untuk merawatnya lagi.
Demikian Nabi Ayyub alaihissalam yang mengalami kepahitan hidup mengeluh kepada Tuhan, ingin menuntut keadilan dari Allah,
Kemah-kemah para perusak sangat menyenangkan.
Mereka yang mendurhakai Tuhan tampak tenang.
Ini semua dilihat oleh mataku, didengar oleh telingaku
Dan kuketahui sepenuhnya
Tapi skenario itulah yang justru mempertajam mental mereka untuk
melanjutkan jalan dakwah. Jalan pincang tetapi tetap tegar, tetap
berjuang. Karena mereka sadar, ada ujung indah yang hendak dicapai. Ada
panggilan lembut sang bidadari yang terus menggoda dan sayang untuk
diabaikan. Mereka yakin, di sana, ada cinta yang siap menyambut. Cinta
dari Allah tentunya.
Selamat berjuang !!