Hasil gambar untuk allah

Oleh: Si Pincang
Category JATI DIRI
11 Dzulqaidah 1433H
28 September 2012
14:01
ALASTU BIROBBIKUM (QS.Al-A’raaf:172)
Ayat ini tentang penyaksian ruhaniyah kita sebagai fitroh insani tentang adanya Tuhan,"Alastu birrobikum…?,Qoolu bala syahidna…",Bukankah Aku ini Tuhanmu…?,Betul Engkau(Tuhan kami),kami menjadi saksi"
Kata Tuhan disitu sebagai terjemahan dari kata 'Robb' dan pada waktu itu kita telah menjawab 'Balaa syahidna',(betul kami telah bersaksi),jadi di alam ruh kita sudah bersaksi…

Ketika di alam ruh kita telah bersaksi dan membawa bibit Tauhid,tapi ketika didunia dan ruh terpesona oleh keindahan fatamorgama dunia ia menjadi lupa akan asal-usulnya, ada yg menjadi tertutup dan menjadi kafir/tidak lagi bersyahadat dan ada juga yg menjadi terbuka dengan beriman/dengan bersyahadat.
Kita ummat rasulullah termasuk yg menjadi terbuka karenan kita telah bersyahadat di alam ruhaniyah dan kita bersyahadat dialam dunia, krn itu di alam ruh menggunakan ‘fill madhi’ yg menunjukkan waktu lalu dan kita sekarang di dunia menggunakan ‘fiil mudhori’ yg menunjukkan akan waktu skrg…
karena kita telah tahu pada waktu sebelumnya yaitu ketika masih di alam ruh jika Tuhan kita adalah Allah,dan sekarang di dunia ini kita cuma menyatakan kembali persaksian itu, krn dari itu tdk memakai kata 'aku percaya', tapi memakai kata 'aku bersaksi(asyhadu)',
Kata percaya itu diapakai buat mempercayai sesuatu berita, contohnya ketika ada berita berdasarkan berita yg sebelumnya, maka saya akan percaya terhadap kebenaran berita tersebut, inilah kemudian yg disebut dgn beriman…
Jika ada yg lupa maka akan diberi peringatan oleh Allah, karena itu dengan diturunkannya Al Qur'an, dan salah satu nama dari Al Qur'an adalah al Dzikru(peringatan),dan ketika di dunia manusia dibagi menjadi 2 yaitu:
1.Mereka org yg menepati janjinya dgn mengucapkan syahadat,
2.Mereka yg telah mengingkari akan janjinya yaitu mereka orang2 kafir.
Tapi terkadang fakta yg ada bahwa orang2 yg sudah bersyahadat ada juga yg tidak istiqomah dengan persaksiannya itu…
Apakah karena persaksiannya tidak ada saksi maka mereka jadi begitu?
"Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan(yg berhak utk disembah) melainkan Dia,Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan org2 yg berilmu(juga menyatakan demikian)"(al imran:18)
Mereka saksi kita dlm bersyahadat, tapi ketika mereka lupa dan tidak konsekuaen degan persaksiannya maka belum bisa dikatakan adil yaitu:
Wadh'u syaiin fi mahallihi(meletakkan sesuatu pd tempatnya), org yg telah bersyahadat mesti meletakkan sesuatu pd tempatnya, krn dirinya adalah hamba dan Allah adalah Tuhannya,
Asshidiqu wal amanah(jujur dan amanah), org yg sudah bersyahadat mesti harus jujur dan amanah, dan antara lisan dan hati harus sejalan…

Post a Comment