AL QUR'AN ADALAH KUNCI PEMBUKA MANUSIA DAN MENGENAL DIRI SENDIRI ADALAH KUNCI MA'RIFATULLOH.

Jumlah surat didalam Al Qur-an ada 114 surat, surat yang pertama namanya surotul Fatihah dan surat terakhir namanya surotun Nas. Fatihah dan Nas kalau digabung namanya :

Fatihah : maknanya kunci pembuka.

Nas : Manusia.

Manusia itulah memang kunci segalanya, manusia yang awal tidak ada yang mendahului selain manusia, juga makhluq yang terakhir adalah manusia, coba diangan-angan. Surat pertama Al Fatihah, surat terakhir An Nas, lalu digabung menjadi FATIHATUN-NAS. Kalau begitu manusia adalah kunci segalanya. Oleh sebab itu kalau tidak faham terhadap dirinya sendiri otomatis tidak faham segalanya, sampai ma'rifatullohpun kuncinya ada pada diri sendiri.

MAN 'AROOFA NAFSA FAQOD 'AROFA ROBBAHU.

Siapa Aku ini, siapa manusia, jelas tidak tahu. Aku Hewan juga tidak tahu. Yang ditanyai adalah yang bertanya, yang bertanya adalah yang ditanyai.

Jumlah huruf dalam Al Qur-an itu ada 323.671 huruf, dari huruf itulah tersusun kitab Al Qur-an. padahal di dalam Hadits diterangkan :

LUKULLI HARFIN MINHAA DHOOHIRUN WA BAATHINUN.

Artinya ; " Tiap-tiap huruf didalam Al Qur-an itu ad dhohirnya ada bathinnya ".

- Huruf yang pertama tertulis didalam Al Qur'an adalah ( ba' ) dalam Kalimat ( BIS).
- Huruf paling akhir yang tertulis didalam Al Qur-an adalah ( sin ) dalam kalimat ( an-nas).
- Huruf Ba' dan Sin ( awal dan akhir ) digabung dibaca ( BIS ). Bis adalah Al Qur'an (awal dan akhir).
- Huruf ( Mim ) adalah Muhammad (Malaikat)
- Alloh : Adalah nama Dzat yang menurunkan Al Qur-an.
- Di dalam surat Al Fatihah ada dua huruf yang tidak berulang- ulang, dan huruf yang terpencil.

Huruf ( alif ), (nun ), (lam) dan ( ha') dobel.

1. Huruf yang tidak dobel / tidak diulang adalah huruf ( qof) dalam kalimat

IHDINASH-SHIROOTHOL MUSTAQIIM.

2. Huruf ……( dicari sendiri ).

- Surat terakhir An-Nas huruf qof nya juga ada satu ( QUL).

Qof adalah rahasianya Qur-an.

Dalam AL Qur'an surat Asy-Syu'aro' bunyinya:

HAAMIM – 'AIN SIN QOOF ( 5 HURUF ). Ada surat namanya surat Qoof. QOOF-WAL QUR'ANUL MAJIID.

Di dalam Al Qur'an surat Asy-syu'aro' huruf qofnya ada 57, dan di dalan Surat Qoof, huruf qoofnya juga ada 57. bila dijumlah ada 114. 114 ini adalah jumlah surat yang ada didalam al qur-an (cocok), ini masih sedikit rahasia.

Selanjutnya jumlah huruf ada 19, ini ada rahasia yang dihubungkan dengan surat Al Mudassir yang jumlahnya malaikat juga 19.

WAMA ADROOKAMAA SAQOR (27) LAA YABQO WA LAA TADZAR (28) LAUWAHATUN LIL BASYAR (29) 'ALAIHAA TIS'ATA 'ASYAR (30)

Malaikat yang menjaga neraka saqqor itu ada 19, dan huruf BISMILLAHIRROH­MAANIR­­ROHIIM juga ada 19. Kata Ibnu Mas'ud :

MAN ARODA AINAZZIYALLOH MINAZ-ZABANIYATI TIS'A 'ASYAR FAL YAQRO-U BISMILLAHIR­ROH­MANIRROHIIM.

Artinya : " Barang siapa yang ingin diselamatkan Alloh dari Malaikat Zabaniyyah yang 19, maka bacalah BISMILLAHIRROH­MAANIR­­ROHIIM hurufnya ada 19 itu ".

Sebaliknya kalau mengerti rahasia huruf 19 itu bisa memerintah Malaikat Zabaniyah, juga bisa menjadi teman. ( Zabaniyah adalah Neraka ).

Macamnya huruf

itu ada 10 huruf. Dan jumlah huruf 19 itu adalah 1 + 9 = 10. Jadi macamnya huruf itu adalah jumlahnnya huruf dan jumlahnya huruf itu adalah macamnnya huruf. Sedangkan angka 10 itu adalah 1 dan 0, sepuluh adalah sempurna. Dalam Al qur-an disebutkan :

TILKA 'ASYAROTUN KAAMILATUN

Makanya diatas ditulis ayat BISMILLAHIRROH­MAANIR­­ROHIIM dan dibawahnya angka 10, itu sama saja atas dan bawah BISMILLAHIRROH­MAANIR­­ROHIIM. Kalau kita tahu rahasia angka 10 maka beruntung kita. 0 (nol) itu ada ataukah tidak ada ? itu juga masih rahasia.

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM ( CONTOH JAUHAR ILMU)

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM.
Bila dimaknai : " Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih Maha penyayang ", maka ini adalah makna dhohir.

Seandainya ada yang memaknai tidak sama dari makna diatas, maka orang awam yang mendengarnya akan mengkorok dan mereka akan berkata : " Nyimpang kamu !, Sembrono kamu ! ".
Dikira ayat tersebut hanya mempunyai makna dhohir itu saja, padahal tiap-tiap satu huruf itu ada makna dhohir dan ada makna bathinnya.
Huruf (BA`) ada makna dhohir, ada makna bathin.
Huruf (SIN) ada makna dhohir, ada makna bathin.
Huruf (MIM) ada makna dhohir, ada makna bathin.

Kalau memang tidak ada makna bathinnya, maka untuk apakah Rosululloh bersabda :

LIKULLI HARFIN MINHAA DHOOHIRUN WA BAATHINUN.

Dan seandainya Alqur-an itu hanya mempunyai makna dhohir saja, maka berarti semua Firman-Firman Alloh itu sudah dicakup dan dimengerti oleh manusia, dan bila begitu maka selesai sudah kita mempelajari Alqur-an.
Padahal satu ayat : BISMILLAHIRROHMANIRROHIM.
itu kalau disingkap dalamnya untuk ditulis dengan air lautan sebagai tintanya, maka air satu lautan itu akan habis sedangkan makna ayat itu masih belum selesai ditulis semuanya.

Tapi pada umumnya mereka itu merasa sudah selesai memaknainya.
" Dengan Nama Alloh Yang Maha Penyayang dan Maha Pengasih ",
Kalau makna yang seperti ini tidak akan menimbulkan kegoncangan orang awam karena sudah umum, tetapi kalau ada yang memaknai selain itu, maka dianggap halal darahnya.

Rosululloh bersabda lagi :
QOOLA ROSUULULLOOHI SHOLLALLOOHU `ALAIHI WASALLAM : IDZAA KATABTA BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM FABAYYANAS SIINA FIIHI.
(`AN ZAID BIN TSAABIT).
Artinya : Bersabda Rosululloh S.A.W. : " Ketika kamu menulis Bismillaahirrohmaanirrohiim, maka jelaskanlah huruf siin yang ada didalam ayat Bismillaahirrohmaanirrohiim tersebut ".

Kalau hadits ini hanya difahami secara makna dhohir saja, maka mudah saja untuk mengamalkannya yaitu kita tinggal mengambil kertas dan menulisnya dengan memperjelas huruf siin nya, maka selesailah.
Sedangkan kalau makna bathin itu jauh dari pengertian sesederhana itu.
Bayangkan, huruf siin yang ada dalam Alqur-an itu berjumlah 5.799 huruf (kalau tidak percaya ya kamu hitung sendiri, tapi kalau sudah percaya ya tidak usah dihitung).

Ini kan aneh, padahal huruf siin yang ada dalam Alqur-an itu sebanyak 5.799 huruf, tapi mengapakah hanya satu huruf siin yang diperintahkan oleh Rosuululloh untuk menjelaskan tulisannya, ini pasti ada apa-apanya.

Huruf siin yang manakah yang diperin-tahkan untuk menjelaskan tulisannya ?
Yaitu huruf siin yang ada dalam surat Alfaatihah.
Padahal didalam surat Alfaatihah terdapat tiga huruf siin, yakni :
Huruf siin yang terdapat dalam ayat : BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM.
Huruf siin yang terdapat dalam ayat : IYYAAKA NA`BUDU WA IYYAAKA NASTA`IIN.
Huruf siin yang terdapat dalam ayat : IHDINASH SHIROOTHOL MUSTAQIIM.

Padahal didalam surat Alfaatihah terdapat tiga huruf siin, tetapi mengapakah huruf siin yang diperintah menjelaskan hanya huruf siin yang terdapat dalam ayat paling awal dalam Alqur-an yaitu ayat : BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM

Ini tidak mungkin kalau tidak ada maksud dibelakangnya, karena sama-sama huruf siin nya tapi mengapa hanya huruf siin yang terdapat dalam ayat Bismillaahirrohmaanirrohiim itu yang disuruh menulis dengan jelas, sedangkan huruf siin lainnya tidak.

FABAYYANASSIINA FIIHI.
Artinya:" Maka jelaskanlah huruf siin yang ada didalam ayat Bismillaahirrohmaanirrohiim tersebut ".

Mengapakah diperintah menjelaskan huruf siin nya ?
Dan yang dimaksud siin itu apa ?

Inilah satu contoh Jauhar Ilmu.

Seandainya masalah ini dibuka berarti membuka Jauhar Ilmu, dan akibatnya mungkin akan dilempari batu oleh orang awam.

Cobalah diangan-angan ; bahwa huruf siin dalam surat Alfaatihah itu mati/sukun semua, dan letaknya ditengah kalimat semua.
(BISMI).
(NASTA`IIN).
(MUSTAQIIM).

Akan tetapi kalau huruf siin yang terdapat di akhir surat dalam Alqur-an (surat An Naas) itu justru sebaliknya yakni huruf siin nya hidup semua, yaitu:
(BIROBBINNAASI).
(MALIKINNAASI).
(ILAAHINNAASI).
(MIN SYARRIL WASWAASI).
(ALKHONNAASI).
(SHUDUURINNAASI).
(MINAL JINNATI WANNAASI).

Kecuali huruf siin yang tidak mati adalah :
(MIN SYARRIL WASWAASI).
(YUWASWISU).

Jadi Jauhar Ilmu itu ada di tiap-tiap huruf, ada di wudlu, ada di sholat fardlu, ada di sholat tahajjud, ada di ibadah melempar jumroh, ada di Mina, ada di Muzdalifah, ada di thowaf, ada di ibadah mencium hajar aswad ( tapi kalau yang dicium itu hanya batunya saja maka tidak bisa menerima Jauhar Ilmu ), ada ibadah wuquf di `Arofah ( wuquf itu bahasa arab, yang artinya berhenti, seperti kalau bacaannya harus berhenti, ini namanya waqof ; ada waqof lazim, ada waqof wajib, ada waqof ja-iz).
`Arofah artinya : perkenalan, bercakap-cakap. Bercakap-cakap dengan siapa ?
Dengan Gusti Alloh.
Lalu pernahkah kamu bercakap-cakap dengan Alloh ?
Tidak pernah.
Lho kok tidak pernah ?
Alqur-an itu kan Firman Alloh yang ditujukan kepada kita :

YAA AYYUHANNAASU. Artinya : " Wahai manusia ".

Berarti kan Firman Alloh itu ditujukan kepada kita, dan apakah kita tidak terasa kalau telah didawuhi Alloh ?
Kalau perasaannya mati maka pasti saja tidak terasa kalau didawuhi.
Saya sendiri terkadang tidak terasa kalau yang saya baca itu adalah surat dari Alloh.
Al Fatihah adalah surat, Al Baqoroh adalah surat, Qul Huwalloohu Ahad adalah surat.
Surat dari Siapa ?
Yaitu surat dari Alloh Yang Maha Rohman Rohim.
Ketika kita membaca surat, disitu pengirimnya kan sudah jelas yakni :

BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM.
" Dengan Nama Alloh Yang Maha Penyayang dan Maha Pengasih ".

Berarti ini adalah surat dari Alloh Yang Maha Penyayang dan Maha Pengasih.
Akan tetapi tiap-tiap umat Islam ketika membaca surat Alqur-an itu belum tentu terasa kalau disurati oleh Gusti Alloh ; nomer suratnya ada, nomer ayatnya ada, dan judulnya juga ada.

Bahkan kadang-kadang tidak disadari begitu, tapi malah memperalat dalil-dalil untuk menghantam orang, mengkufur-kufurkan orang, memusyrik-musyrikkan orang.

Umpama : Benci kepada si A, maka ia mencari-cari dalil yang cocok untuk memukul orang yang dibenci.
Jadi dalil Alqur-an tidak untuk hidayat, tapi diselewengkan untuk menjadi penguat menghantam yang dibenci, makanya akhir-akhir ini banyak dalil-dalil yang dibuat sebagai alat politik.

Memang yang mengkhawatirkan dan menye-dihkan saat ini adalah Alqur-an sudah tidak dipercaya tapi koranlah yang menjadi pedoman.

MENCERAP NURULLOH

Bismillahirohmanirrohimi

Dasar-dasar ketauhidan perlu, tetapi sehingga kita akan mengerti maksud dan tujuannya manusia dan siapa kita sebenarnya. mengapa kita disuruh syahadat kemana sasarannya.

LAA ILAAHA ILLALLOH ITU hurufnya 12 dan MUHAMMADAN ROSULULLOH ITU juga terdiri dari 12 huruf, sedangkan 2 kalimat itu gandeng, sehingga kalau dijumlah 24, sedangkan dalam 1 hari satu malam 24 jam. dalam alquran dijelaskan :

ATHIULLOHA WA ATHII’UROSULULLOH : "Taatlah kepada ALLOH dan Taatlah kepada Rosululloh"

Waman Ya’shillaha Warosuuluhu : "Barang siapa yg maksiat kepada alloh dan maksiat kepada RosulNya.

Jadi Alloh dan rosululloh gandeng terus, tetapi kalau menjelang manusia wafat kok hanya bacaan LAA ILAAHA ILLALLOH yang diajarkan sebagaimana ada dalam hadist LAQQINU MAUTAAKUM LAA ILAAHA ILLALLAH pada saat orang mau meninggal ditalqin LAA ILAAHA ILLALLAH

mengapa hanya LAA ILAAHA ILLALLOH saja tidak ditambah MUHAMMADUR ROSULULLAH ..??, apa hadist salah atau rosululloh menyampaikan belum tuntas…???coba sampeyan angan-angan kenapa membaca/ ditalqin LAA ILAAHA ILLALLOH …..ya ????

Hubungan antara alam barzah dgn alam akherat melalui dua syahadat tersebut, dan disini pemahaman kalu kita mau tour kesurga dan neraka …..he…..he….he

PERNAHKAH ANDA BERFIKIR ….?? kenapa orang mau meninggal ditalkin LAA ILAAHA ILLALLAH ..!! saja tidak ditambah MUHAMMADUR ROSULULLAH. RAHASIA APA DIBALIK HADIST ROSULULLAH TSB……????

Mencerap NURULLOH

Didalam diri manusia, ada 2 kehidupan satu kehidupan ruhani/ketauhiddan yg bersumber dari LAA ILAAHA ILALLAH , dan kehidupan jasmani yg bersumber dari TANAH. dua-dua ini harus kita perhatikan diberi makanan, dan jenis makanannya berbeda pula.

Didalam ALAM DUNIA, Ruhani adalah mahluk yg Asing, dan di ALAM malakut, jasmani adalah mahluk asing, kita harus bisa menempatkan sesuai dengan porsinya. apakah bisa dialam malakut kita membawa jasmani kita? Tidak bisa, dan dialam dunia apakah ruhani kita bisa hidup bisa asalkan, ada bentuk yg ditempati yaitu bentuknya adalah manusia ( gabung dengan jasmani), pengertian ini sering didalam disindir dalam alquran, tetapi beberapa ahli dhohir tidak memahami maksud yg terkandung didalamnya.

Kalau kita ingin memahami alam malakut kita harus tinggalkan jasmani kita( Fanakan jasmani ), Sedangkan kendaraan adalah dzikir untuk menuju alam malakut/alam barzah, tidak mungkin kita tour kesana membawa jasmani kita, karena bahan dasarnya berbeda. dan ini harus difahami. karena kalau kita menggunakan alat jasmani termasuk akal dan pikir tidak mampu menjangkaunya.

Dan untuk memahami alam malakut/alam nur, maka ruhani kita harus mampu mengeluarkan NUR, supaya kita mengenal nur-nur yg lainnya, Supaya ruhani ber-NUR kita harus mampu MENCERAP NURULLAH, kalau tidak bisa kita tidak bisa menyaksikan alam nur. AWAS MODE ON

Sebenarnya ALLOHU AKBAR, ALLAHU, ALHAMDULILLAH, SUBHANAALLAH ITU adalah NUR, dan semua ayat-ayat alquran itu adalah NUR, akan tetapi sumber dari segala nur itu adalah LAA ILAHA ILALLAH. jadi kalau kita wiridan diatas berarti MENCERAP NURULLAH sebanyak mungkin masuk kedalam ruhani kita, yg akhirnya hidup kita menjadi tenang. tetapi kalau kita hanya sekedar membaca tanpa tujuan, ya hasilnya tidak maksimal, lha kita lakukan tidak tahu sasarannya.

Dan ini ibadah sirri ( rahasia tidak perlu ditampakkan ) hanya orang-orang tertentu saja yg bisa mengerti aktifitas ruhani sampeyan awas MODE TETAP ON

Dan ini membutukan waktu yg lama, sampai ajalmu tiba. dan dalam menjalani ini sampeyan2 diuji dengan bahtera kehidupan dunia, kira2 mampu anda menanam benih nur ini menjadi manusia yg berperilaku terpuji ( seperti muhammad ) kalau ini kalian lakukan dengan istiqomah insya allah derajat sampeyan akan diangkat sedikit demi sedikit untuk lebih mengenal alloh. sabda rosulullah " Yang dinamakan hidup adalah hidupnya hati yg selalu berdzikir"

Ingat Cahaya Allah itu tidak kelihatan di dahi seperti toh hitam, kalau kelihatan hitam di dahi, karena kelamaman sujud itu sih bagus, tetapi kalau hitamnya karena digosok-gosokan juga bisa hitam. Dalam surat ALfatih 29 .

"Tanda-tanda mereka tampak pd muka mereka dari bekas sujud "

ini karena di maknai secara dhohir/ kulit bekas sujud itu ada toh hitam dikarenakan kena tikar atau sajadah, maksudnya atsar sujud itu kening mengeluarkan NUR, bukan hitam didahi.

Orang-orang sudah terlatih dengan dzikir sirri, akan berdampak juga pada aktifitas jasmani, sehingga aktifitas jadi baik dalam kemasyarakatan, dan pada saat meninggal pun ada kalanya dimana NUR LAA ILAHA ILALLAH kembali ke ila hirobbi, yang tinggal adalah bangkai berbentuk manusia sampai-sampai ulat pun tak mau memakan bangkai tersebut. sampai puluhan tahun, itu adalah berkat kita mampu MENCERAP NURULLAH.

Kalau saudara dan saya mempunyai cahaya yg kecil, maka menyinari alam malakut ya kecil, kalau cahaya besar ya besar, jadi semua kembali ke diri kita masing-masing dalam MUJAHADAH. ya mendingan dari pada yg lainya tidak bercahaya bahkan ada yg ruhani peteng sekali / hitam dan membuka rahasia alquran yg ada sesuai akal pikir saja, tak lebih.

RAHASIA BASSMALLAH

Bismillahirrohmaanirrohim

Dengan nama ALLOh yang maha pengasih dan penyayang

ditinjau dari segi huruf terdiri dari 19 jenis huruf, dan mengandung 10 macam huruf. angka 10 menurut islam angka yang sempurna, sedangkan angka 10 mengandung arti 0 menunjukan jasmani (rangka), sedangkan 1 menunjukan ruhani (isi), sehingga bismilah… merupakan perwujudan manusia yang terdiri dari jasmani dan ruhani. sehingga setiap aktivitas manusia harus diawali dengan membaca bismillah…. setiap tindakan yang tidak diawali dengan membaca bismillah… dianggap batal ( Al-hadist).

jadi perwujudan manusia itu ada di Bismillah….

bagaiman manusia hidup menurut islam

bila hidup didefinisikan bernafas, berkembang bertambah banyak dengan beranak pinak berarti hidupnya binatang.

bila hidup didefinisikan berkembang bertambah besar dan bertambah banyak, bertambah kuat tak ubahnya hidupnya tanaman.

yang dimaksud hidup menurut islam itu adalah hidupnya hati yang selalu berdzikir ( ruhani yg selalu berdzikir / dzikir sirri ), sedangkan jasmani tetap aktifitas memenuhi kehidupan jasmani, belajar, bekerja dan berkarya.

bagaimana kalau manusia hanya bekerja, berkarya saja berarti yang hidup itu hanya jasmani saja, sedangkan ruhani mati, padahal ruhani ini perlu makan. makanan ruhani ini ya bukan makanan jasmani, makanan ruhani ini makanan alam nur, yaitu asma dzat ALLOH.

Yang dinamakan hidup secara islam itu hidup jasmani dan hidup ruhani harus imbang. hidup itu dinamakan hidup islami ( Sempurna ).

kata Rosulullah bila manusia hatinya tidak berdzikir seperti kuburan yang berjalan.( yang hidup jasmaninya saja ).

seorang ulama yg berpakaian jubah, bila hatinya mati,spt kuburan berjalan

seorang perumpanan yg berjilbab , bila hatinya mati ,ya spt kuburan berjalan

tukang becakyg hatinya hidup selalu berdzikir berarti orang itu hidup sempurna, jadi definisi hidup menurut Rosullullah adalah hidup hati yanhg selalu berdzikir dan jasmani aktif bekerja dan berkarya, adanya keselarasan hidup dengan ketauhidtan (ALLOH) dan hidup kemanusian (muhammad )

kenapa demikian :: sebelum kita terlahir masih didalam alam malakut kita semua dibaiat (janji) oleh ALLOH.

Alastu birobbikum : Bukankah aku tuhanmu , jawah manusia "Benar ya ALLOH engkau adalah tuhanku",

Firman ALLOH "Kalau engkau tak ciptakan kedunia apa janjimu", muncul ayat " Tidakkah AKU ciptakan jin dan manusia ,kecuali hanya untuk beribadah kepadaKU", setelah itu roh manusia dihembuskan. dan pada usia 40 hari di alam rahim seorang ibu roh itu disemayankan, dan terlahirlah kita-kita.

jadi sebelumnya yang ada manusia masih ismilllah….. ( nama ALLOH yang maha pengasih dan penyayang ), setelah terbentuk manusia jadilah Bismillahirrohmaanirrohim ditambah dengan huruf BA (dengan ) yang artinya batang(bangkai/jasad), makanya pada saat manusia wafat yg pergi itu ismillah…, yang tertinggal huruf BA yang artinya batang/bangkai.

dari dasar itulah awal kejadian manusia. sehingga kita harus tahu yg dinamakan hidup, hidupnya hati yg selalu berdzikir dan jasmani yang selalu berkarya. kalau ruhani mati ,jasmani bekerja dan berkarya yang ada ambisi, nafsu, kalau ruhani berzikir jasmani mati yang ada kemiskinan/kekurangan padaha kemiskinan mendekati kekufuran (dua duanya tidak sempurna) jadi dua-duanya harus imbang.

Sebagai seorang muslim, harus melatih kemampuan ruhani kita dan jasmani kita harus bisa multitasking (pinjam bahasa komoputer ).sehingga mmenjadi manusia yang sempurna

Kita bisa dengarkan music dengan sambil membuka jalanpincang.com. dengarkan music sambil open microsoft word, dengarkan music sambil mengerjakan excel

dan hati kita pun bisa berdzikir sambil membaca kaskus.

Bismillahirrohmaanirrohim terdiri dari kata bismi. ALLOH, Rohman (penyayang), Rohim (penggasih).

Setiap tindakan seorang muslim harus diawali dengan bismillah…. kalau tidak ya dianggap batal, karena dilakukan bukan atas nama ALLOH tapi nafsu, ambisi dan bahkan amarah. sehingga seorang muslim sejogjanya seorang penyayang dan penggasih sesuai dengan apa yang dibaca bukan pemarah, penghasut atau pembunuh bahkan terorist. 
 
menurut sejarah indonesia masih inggat Pangeran Diponegoro dengan tipu dayanya mencoba memberi minuman yang dicampuri dengan racun tetapi pada saat minuman diminum ternyata minuman beracun menjadi tidak beracun.

Panglima perang islam Khalid bin Walid bagaimana mengislamkan negara persia(iran Sekarang ), setelah negara persia yang notobene masyarakat beragama majusi meyembah api.ditaklukkan oleh sang panglima, kemudian sang panglima mengajak rakyat persia untuk menyembah ALLOH, ternyata rakyat persia menjawab " hai , sang panglima apa hebatnya tuhanmu sehingga kamu mengajak kami rakyat persia menyembah Tuhanmu, sedangkan nama tuhanmu kami tak pernah mengerti ". jawab sang panglima " Kalau semua rakyat persia pengin tahu kehebatan Tuhanku, mari kubuktikan bawa cawan yang penuh dengan racun yang terbaik dinegeri persia kutunggu di alun-alun kota". selang beberapa hari yang telah ditentukan rakyat persia di tengah-tengah kota telah berkumpul sambil masing-masing membawa cawan dengan racun terhebat. Rakyat persia berteriak "Hai sang Panglima kami sudah berkumpul semua, kami ingin tahu kehebatan Tuhanmu".

jawab sang panglima " Bawa sini cawan yang penuh racun terhebat, mari akan kutunjukan kehebatan Tuhanku, Mari membaca bersama-sama Bismillahirrohmaanirrohimdengan dengan nama Tuhanku yang maha Pengasih dan penyayang" , kemudian cawan ditangan sang panglima diminum . apa yang terjadi ????

Subhanallah cawan yang berisi racun tidak membunuh sang panglima bahkan rakyat persia pun tertegun kemudian masing-masing minum cawannya masing-masing. bi qodratillah ternyata raksat persia yang membaca Bismillahirrohmaanirrohim selamat atas berkat rahmat ALLOH.

Atas kejadian tersebut ribuan rakyat persia masuk islam dengan sukarela. mereka berfikir hanya menyebut namanya saja begitu hebat, apalagi kalau tuhan benar hadir-hadir pada waktu itu. sedangkan tuhan yang kita sembah saja kita panggil diam saja. (ada tuhan dalam bentuk patung terbesar )

Beginilah sang panglima yang menguasai ilmu basmallah dengan sangat yakin dan tahu makna khususnya sehingga bisa memperngaruhi rakyat persia.

begitu juga sang khalifah Umar untuk menghindari banjir sungai NIL, cukup memberi mengirim surat Kepada sungai NIL Bismillahirrohmaanirrohim maka sungai nil tidak jadi banjir.

atau masih ingat orang-orang kita tempo dulu, para ulama hanya dengan Bismillahirrohmaanirrohim bisa melakukan sesuatu diluar nalar.

atau sesepuh kaskus kalau merapal bacaannya mesti diawali dengan Bismillahirrohmaanirrohim kemudian ditutup dengan syahadat.

Dan Nabi sulaiman pada saat mendatangkan istana kerajaan perempuan Ratu Bilqis, Jin ifrit menewari waktu hanya 1 hari , sedangkan ada orang yang menguasai bismillah dan izmu adhom sanggup mendatang kan dalam waktu sekerdipan mata.

coba kalau kita kini yang melakukan apa yang terjadi setidak-tidaknya MODAR atau dibawah ke UGD. kalau belum mengerti jangan coba-coba !!!

SHOLAT DAIM

Orang yang telah mengenal Tuhannya akan mampu sholat terus menerus dalam keadaan berdiri, duduk, bahkan tidur nyenyak. Intinya adalah segala perbuatannya adalah sholat. Inilah yang disebut “sholat daim”. Aladzina hum ‘ala sholaatihim daa’imuun. Yaitu mereka yang terus menerus melakukan sholat (Q.S Al-Ma’aarij : 70:23)

 Mereka yang mampu sholat daim adalah mereka yang tidak akan berkeluh kesah dalam hidupnya dan senantiasa mendapat kebaikan sebagaimana disampaikan Q.S 70 : 19-22. Nah, sholat daim ini modelnya seperti apa? Ah.. tentu saja tidak bisa dibeberkan disini karena sholat daim adalah “oleh-oleh” dari hasil pencarian spiritual manusia. Tidak bisa diceritakan ke semua orang kecuali mereka yang telah memiliki kematangan spiritual.

Sholat daim adalah sholatnya orang ‘arif yang telah mengenal Allah. Ini adalah sholatnya para Nabi, Rasul, dan orang-orang ‘arif. Ilmu ini memang tidak banyak diketahui orang awam. Lantas bagaimana dengan sholat lima waktu? Nah sholat lima waktu sebenarnya adalah jumlah minimal saja yang harus dikerjakan manusia untuk mengingat Allah. Pada hakekatnya kita malah harus terus menerus untuk mengingat Allah sebagaimana firman-Nya :

Dan ingatlah kepada Allah diwaktu petang dan pagi (Q.S Ar-Ruum (30) : 17)

Dan sebutlah nama Tuhanmu pada pagi dan petang. (Q.S Al-Insaan (76) : 25)

Ayat diatas bukan berarti mengingat Allah hanya dua kali saja yaitu waktu pagi dan petang sebab makna ayat diatas justru sehari-semalam! Yakni pagi dimulai dari jam 12 AM-12 PM, sampai dengan petang jam 12 PM-12 AM, begitu seterusnya. Nah, karena tidak semua orang sanggup untuk mengingat Allah dalam sehari-semalam maka sholat lima waktu itu adalah merupakan event khusus untuk mengingat-Nya. Jika orang awam tidak ada perintah sholat lima waktu maka tentu saja Allah akan mudah terlupakan. Kalau Allah terlupakan maka bumi ini bisa rusak oleh berbagai kejahatan yang dilakukan manusia. Orang awam perlu dilatih disiplin melalui sholat lima waktu ini untuk mengingat Allah. Dengan mengingat Allah, kontrol diri akan lebih kuat.

Namun demikian, janganlah merasa cukup puas hanya dengan sholat lima waktu. Tingkatkanlah agar kita mampu melakukan sholat daim. Mari kita simak kembali ungkapan Sunan Bonang yang tertulis dalam Suluk Wujil :

Utaming sarira puniki

Angawruhana jatining salat

Sembah lawan pujine

Jatining salat iku

Dudu ngisa tuwin magerib

Sembahyang araneka

Wenange puniku

Lamun aranana salat

Pan minangka kekembaning salat daim

Ingaran tata krama

Artinya : “Unggulnya diri itu mengetahui hakekat sholat, sembah dan pujian. Sholat yang sebenarnya bukan mengerjakan isya atau magrib. Itu namanya sembahyang, apabila disebut sholat maka itu hanya hiasan dari sholat daim. Hanyalah tata krama”

Dari ajaran Sunan Bonang diatas, maka kita bisa memahami bahwa sholat lima waktu adalah sholat hiasan dari sholat daim. Sholat lima waktu ganjarannya adalah masuk surga dan terhindar neraka. Tentu yang mendapat surga pun adalah mereka yang mampu menegakan sholat yaitu dengan sholat tersebut, ia mampu mencegah dirinya dari berbuat keji dan mungkar.

Sayangnya, saat ini banyak orang yang hanya meributkan sholat fisiknya saja dan melupakan hakekat sholat itu sendiri. Seringkali jika terdapat perbedaan pada gerakan ataupun bacaan sholat, mereka saling ribut mengatakan sholatnya paling benar dengan menyebut sejumlah Hadist yang diyakininya benar.

STRUKTUR DIRI MANUSIA

Sesungguhnya kita manusia itu sejatinya dalam satu diri yang kasat mata ini, juga Allah ‘letakkan’ diri yang lain yang tak-kasat mata. Ia adalah yang kita sebut “diri batin”. Sedang yang kasat mata ini disebut “diri lahir” kita.

Diri batin Allah ciptakan dengan bahan dasarnya dari cahaya-Nya, sedangkan diri lahir Dia ciptakan dari bahan dasar material dasar penyusun bumi, yaitu air, udara, tanah dan api. Kedua diri tersebut masing-masing juga memiliki kesadaran serta kelengkapan ‘indera’.

Allah menciptakan yang sejatinya manusia itu adalah diri batinnya, sebab ‘kesadaran’ diri batin meliputi kehidupan saat di Alam ‘Alastu’ seperti yang Allah nyatakan dalam (QS.Al-A’raaf[7]:172),

kemudian alam rahim ketika diri lahir kita dalam fase pertumbuhan dari zygot hingga bayi.

Kemudian ketika diri lahir mengalami kehidupan alam dunia ini diri batin pun menyertainya.

Ketika nanti diri lahir kita ajal dan dikembalikan ke bumi, diri batin kita melanjutkan kehidupan di alam kubur/barzakh. Setelah itu kehidupan di Padang Mahsyar, lalu kehidupan Akhirat.”

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)” (QS. Al-A’raaf[7]:172)

Kesadaran kedua diri tersebut berbeda. Itu dikarenakan ada 2 ciptaan/makhluk yang memang berbeda., Contoh yang mudah untuk merasakan kesadaran kedua ‘diri’ tersebut adalah ketika kita mengalami peristiwa nglindur saat tidur. Saat kita nglindur, kesadaran kita mengalami 2 kesadaran pada saat yang sama. Satu kesadaran mengerti bahwa kita sedang berada di tempat kita tidur, dan kesadaranlainnya lagi merasa kita di skenario mimpi.

Contoh yang lain lagi adalah pada orang-orang shiddiqqin atau yang tingkat diri batinnya sama atau lebih tinggi dari ‘shiddiqqin’. Pada tingkat diri batin seperti mereka, kesadaran lahirnya mampu -seizin Allah- melakukan dialog/komunikasi dengan diri batinnya. Kedua diri tersebut bisa berkomunikasi.

Apakah maksud Allah menciptakan manusia dengan struktur seperti itu?

Dari riwayat yang mashur di kalangan ulama Tashawuf dikatakan bahwa Allah itu menciptakan kita (manusia) agar Dia kita kenali. Nah, agar pengenalan kita mencapai intensitas yang tertinggi maka Allah buat struktur-diri kita seolah-olah mirip Dia yang juga memiliki ‘aspek batin dan lahir/dhohir’

Aspek batin Allah lebih kompleks daripada aspek lahirnya, maka demikian pula diri batin kita Allah ciptakan juga lebih kompleks dibandingkan dengan diri lahir kita..

Sudah seharusnya kesadaran maupun tindakan keduanya itu bersatu dalam mengabdi kepada Allah. Proses perjuangan menyatukan kedua diri ini yang disinyalir oleh Rasulullah saw sebagai “Jihad Akbar” (Perjuangan Yang Besar).

Dalam hidup kita yang sebentar di dunia ini, seharusnya Perjuangan Yang Besar inilah yang kita prioritaskan paling utama, karena kalau kita Allah izinkan memenangkan perjuangan tersebut, Insya Allah status Haqqatu Qattihi (taqwa yang sejatinya taqwa) Allah sematkan kepada kita. Dan kalau kita menjadi hamba-Nya yang taqwa sejati, maka di mata Allah kita adalah orang mulia.

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

SEDULUR SONGO

Saudara sembilan ( Sedulur songo ) kenyataannya tidaklah berada terus menerus dibagian badan Jasad Kasar ini. Halusnya berujud cahaya yang mempunyai warna sendiri-sendiri. Kodratullah-oranye, Wujudullah–hitam, Sipatullah–kuning, Datullah–putih, Sirullah–merah, Pangaribawa–biru, Prabawa–kuning emas, Kamayan–putih terang kemilau.

Semua saudara terjadi/tercipta bersamaan dengan turunnya Roh Suci didalam rahim ibu. Kamayan, Prabawa dan Pangaribawa ketiga-tiganya menjadi satu merupakan sang “aku” dari manusia (aku disini bukan “pribadi”), yaitu kekuasaan yang diberikan oleh Allah, untuk mengendalikan kelima saudara lainnya (sirullah, datullah, sipatullah, wujudullah dan kodratullah). Jadi ketiganya menjadi satu angan-angan yang bersifat tiga, punya watak dan kekuasaan sendiri-sendiri. Kekuasaan tertinggi adalah Kamayan, kemudian Prabawa, baru Pangaribawa. Dalam bertindak ketiga-tiganya selalu berbarengan dan membantu/menjiwai/memberi kekuatan tindakan saudara-saudara lainnya. Walaupun menerima kuasa dari Allah, namun tri-tunggal Kamayan-Prabawa-Pangaribawa tidaklah mampu menjamin kesejahteraan jiwa. Yang dapat menjamin kesejahteraan dan keharmonisan jiwa manusia hanyalah Tri Tunggal Mahasuci, Allah, Ingsun dan Roh Suci.

Berikut uraian/penjelasan mengenai Sedulur Songo ( Saudara Sembilan ).

Kodratullah, terjadi dari bayangan Rahsa Jati, wadagnya berada pada dikemaluan. Berkecenderungan negatif kearah nafsu sahwat. Apabila dapat dikuasai maka akan dapat diarahkan menjadi dasar kekuatan akan keindahan.

Wujudullah, yang terjadi dari anasir tanah/bumi wadagnya ada di daging-kulit. Berkecenderungan serakah, tamak, mau menang sendiri, curang, lamban, malas, serta menjauhkan dari kebaikan. Namun kalau dapat dikuasai bisa menjadi dasar kekuatan jasmani dan ketabahan serta tahan penderitaan.

Sirullah, yang terjadi dari anasir api, wadagnya berada didalam darah. Wataknya berangasan, amarah, tidak sabaran dan gelap mata. Kalau bisa dikendalikan menjadi kemauan, tekad dan ketekunan bahkan menjadi jalan bagi saudara-saudara lainnya dalam mencapai tujuan. Tanpa bantuan dan daya Sirullah maka tiada dapat tercapai.

Sifatullah, terjadi dari anasir air, wadagnya berada didalam tulang dan sumsum. Kekuatannya terasakan sebagai kehendak, yang menyebabkan adanya keinginan-keinginan, atau cita-cita. Dapat menjadi sarana Karsa Allah. Akan menjadi negatif apabila tidak dikendalikan, kearah kegemaran-kegemaran serta kesenangan-kesenangan yang tidak baik.

Dazullah, terjadi dari anasir hawa, berada di napas. Mempunyai watak jernih, belas kasih, bekti, cenderung akan hal-hal kesucian. Kekuatannya sanggup menimbulkan kesanggupan untuk berkorban atas dasar kasih, mendorong untuk tercapainya ketenteraman dalam hidup dengan sesama. Kekuatannya menimbulkan kesanggupan untuk berbakti, penyerahan total manembah kepada Panuntun Sejati/Guru Sejati untuk makin mendekat dan bersatu dengan Allah.

Pangaribawa, terjadi dari bayangan Roh Suci, wadagnya berujud pusar dan halusnya ada di angan-angan berupa “cipta”. Merupakan kekuatan paling bawah dari jiwa manusia. Pangaribawa memberi kekuatan kepada fungsi pancaindera. Maka, kekuatan ini seyogyanya diarahkan untuk menangkap hal-hal yang positif sesuai ajaran Guru Sejati untuk keutamaan hidup.

Prabawa, terjadi dari bayangan Ingsun/Guru Sejati, halusnya berada di angan-angan berupa “nalar”. Daya kekuatannya melebihi Pangaribawa. Prabawa memberi kemampuan untuk mengolah semua hal yang ditangkap oleh Pangaribawa. Prabawa kemudian mendorong akan timbulnya pertanyaan apa, kenapa, bagaimana, dsb. Untuk menemukan jawaban yang tepat. Seyogyanya Prabawa haruslah didampingi erat oleh Datullah yang mendorong kearah kejujuran dan cinta kebenaran agar tidak terjerumus kerah pembenaran-pembenaran tindakan yang salah.

Kamayan, merupakan bayangan dari Allah ta’ala/Pengeran/Gusti Yang Maha Agung, wadagnya wujud jantung dan halusnya berada di angan-angan berupa “akal budi”. Kekuatannya yang disebut Kamayan atau Maya adalah kekuatan tertinggi dari angan-angan. Kamayan memberi kemampuan untuk memperoleh pengertian-pengertian yang luas dan mendalam mengenai hal-hal yang ditangkap oleh Pangaribawa dan Prabawa, sehingga dapat diambil intinya dan kesimpulannya.

Bayu Sejati, terjadi dari daya kekuatan kuasa Allah, wadagnya di tulang ekor sampai sumsum tulang belakang. Mempunyai daya kekuatan luar biasa. Enerji kundalini adalah salah satu daya kekuatan yang bersumber dari Bayu Sejati.

Kesembilan saudara; Bayu Sejati, Sirullah, Datullah, Sifatullah, Wujudullah, Kodratullah, Pangaribawa, Prabawa dan Kamayan, berada dalam badan halusan manusia, yang harus dapat dikuasai agar saling bekerja sama dengan baik, agar tercapailah keadaan jiwa yang seimbang dan harmonis untuk meningkatkan keutamaan/budi luhur. Sifat angan-angan (Pangaribawa, Prabawa dan Kamayan) yang cenderung dapat menghalangi merasuknya pancaran sinar Illahi adalah karena sifat kedaulatannya, yang menimbulkan “aku” manusia. Aku nya manusia kemudian dapat dihinggapi oleh rasa perasaan kuasa. Inilah yang dapat menyebabkan seolah Nur Hidup merupakan cahaya yang bagaikan bayang-bayang yang tidak jelas, samar, karena tertutup oleh angan-angan.

· Wujudullah dan Kodratullah, bisa sempurna bertindak kalau mendapat daya kekuatan dari Sirullah.

· Sirullah dapat bertindak dengan baik apabila memperoleh daya kekuatan Sipatullah.

· Sipatullah yang mengkoordinasikan agar Sirullah dan Wujudullah serta Kodratullah membantu kemauannya.

· Datullah lah yang seharusnya dapat menerangi akan tindakan-tindakan saudara-saudara lainnya. Jadi Sipatullah harus mau menerima pepadang/penerangan dari Datullah, yang kemudian memberi daya kepada Datullah untuk dapat menerangi ketiga saudara lainnya yaitu Sirullah, Wujudullah dan Kodratullah agar berjalan didalam kebenaran dan kebaikan. Maka demikian pula Sipatullah tanpa bekerja sama dengan Datullah, akan menjadi budak Sirullah, Wujudullah dan Kodratullah, yang cenderung diajak berjalan kearah ketidak baikan/hal-hal negatif.

· Semua hal tersebut, agar dapat terlaksana menjadi tindakan, apabila dibantu/dijiwai oleh ketiga saudara Pangaribawa, Prabawa dan Kamayan. Jadi tiga saudara inilah yang seharusnya menuntun dan memberi jalan kepada Datullah agar menjadi kuat dan menggandeng Sipatullah. Angan-angan menjadi terang apabila mendukung Datullah agar selalu membawa kearah keinginan dan tindakan yang luhur dan membangun watak yang utama.

· Kalau nafsu-nafsu (kelima saudara) dapat dikendalikan/dikuasai, maka angan-angan atau ketiga saudara (Pangaribawa, Prabawa dan Kamayan) menjadi lebih mudah dikendalikan, dikumpulkan menjadi satu didalam hati sanubari, janganlah sampai berhubungan dengan otak. Hal ini sangat diperlukan dalam upaya untuk dapat menerima “anugerah” tuntunan dari Ingsun/Guru Sejati.

· Bayu Sejati lah yang pada akhirnya direngkuh untuk memberi daya lebih untuk tujuan-tujuan spiritual maupun hal-hal kebaikan lainnya yang “lebih jauh”.

Maka apabila kesembilan saudara tadi sudah dapat dikuasai, dikendalikan dan patuh kepada aku sejati ya Roh Suci nya manusia, Wujudullah menjadi dasar kekuatan, Sirullah tidak sabar akan kebaikan, Sipatullah menjadi lantaran keinginan dan kehendak, Datullah menjadi sempurna kesuciannya dan panembahnya kepada Ingsun/Guru Sejati/Rasul Sejati dan Allah. Dimana Pangaribawa, Prabawa dan Kamayan menyatu menjadi satu cipta luhur atau akal budi yang jernih, didalam ketenangan/ketenteraman yang eneng. Dan, terwujudlah jalan rahayu kearah kemulyaan langgeng, Alam Sejati.

Dalam kenyataan hidup keseharian sampai hayat masih dikandung badan, secara terus menerus ngracut busana kamanungsan adalah merupakan PR dan tugas yang harus dilaksanakan secara disiplin terus-menerus oleh kita. Maka, sudah barang tentu tugas ini sangatlah berat.










Terikakasih sudah membaca.

Post a Comment